Selasa, 27 Oktober 2009

Jerusalem

Yerusalem adalah kota di dunia yang memperoleh gelar kehormatan menjadi “kota suci” oleh 3 agama besar dunia yakni Agama Kristen, Yahudi dan Islam. Yerusalem berasal dari kata semitis asli yang sukar dimengerti.Namun di zaman Mesir dari Abad 19 sebelum Kristus diberi julukan Urusalimun, dan kemudian menjadi Urusalim. Orang-orang Assyria menyebutkan Urusalimmu. Orang Ibrani menyebutnya kota damai (Shalom), orang-orang Yunani dan Roma memberi julukan Hierosolyma sedangkan orang Arab menyebutnya El Kuds yang berarti kota suci. Di dalam Alkitab bertebaran ayat-ayat yang begitu banyak menyinggung soal keberadaan Yerusalem dahulu, sekarang dan yang akan datang!
Thomas Ice & Randall Price dalam bukunya Pembangunan Bait Allah menerangkan Alasan pemilihan Yerusalem menjadi Ibu kota Israel di masa silam sbb:
- Pertama kota ini belum pernah menjadi milik suku-suku di utara mapan selatan. Karena itu
merupakan daerah netral yang tidak akan menimbulkan kecemburuan diantara suku-suku.
- Letak kota ini sangat strategis dan dan dapat berfungsi sebagai administrasi kependudukan
- Memiliki kaitan sejarah dengan umat Israel sejak zaman Abraham dan secara tradisional diasumsikan sebagai “gunung warisan Allah” (Keluaran 15:17)

Allah merencanakan pembebasan Israel dari Mesir dengan target supaya Israel menempati tanah Perjanjian Kanaan. Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai Efrat: (Kejadian 15:18). Teretorial Israel yang merupakan “hadiah” yang sebenarnya adalah dari Mesir sampai ke Irak (Shadam Husein). Keluaran 15:17 menyatakan Engkau membawa mereka dan Kaucangkokkan mereka di atas gunung milikMu sendiri; di tempat yang telah Kaubuat kediamanMu, ya TUHAN; di tempat kudus, yang didirikan tanganMu, ya TUHAN. Kata gunung milikMu sendiri mengacu kepada Yerusalem ( bdk Yes 2:3; 10:12; 24:23, Yoel 2:32, Zakaria 2:12; 8:3). Dua kota yang selalu ditekankan dalam ayat-ayat tersebut memiliki persamaan yakni Yerusalem dan gunung Sion atau gunung Allah. Tempat itulah merupakan kediamanNya

Jangan Pernah Berkata Tidak Bisa

JANGAN BERKATA TIDAK BISA
Ini kisah nyataku. Aku hidup di tengah-tengah keluargaku. Ayah, ibu, 2 adik, kakek dan nenek (mbah Rah/adik kakekku), dan Lik Nur (seorang perempuan 30 tahunan/anak nenek). Kami tinggal dalam satu rumah yang cukup besar di Jimbar, karangmalang, Sragen.
Ada suatu keganjalan dalam hidup Lik Nur (anak nenek). Waktu kecil dia termasuk anak yang sangat nakal. Ini mungkin dikarenakan sewaktu kecil ayahya berpisah dengan mbah Rah. Perpisahan itu dikarenakan perbedaan agama Mbah Rah (Katolik) dan suaminya (Islam). Dan suaminya pergi entah ke mana dan sampai sekarang aku tidak pernah melihatnya lagi.
Sampai suatu ketika ia jatuh ke dalam sebuah kolam belakang rumah. Kolam itu hampir 2 meter dalamnya. Dan seketika setelah ia jatuh dia kemudian tidak bisa berdiri. Kemudian mbah Rah menolongnya, dan dibawa ke Rumah sakit. Setelah dirujuk ke sana kemudian Lik Nur bisa berjalan, tetapi agak kagok (hanya berjalan pelan-pelan) dan semua gerakannya mulai dari ujung kaki sampai seluruh badan tidak wajar dan sedikit lambat serta kaku.(begitu awal mula kejadian sehingga Lik Nur seperti itu).
Ketika ingin melakukan sesuatu ia selalu bingung bagaimana caranya, itu dikarenakan ia memang bergerak tidak begitu normal dan ia selalu berkata AKU GAK ISO. Itu kata kata yang selalu diucapkannya. Dan bukan hanya itu saja ketika kami sekeluarga sedang gotong royong entah melakukan apa dia selalu berkata LIK’E GAK ISO LE…LE… Itu kata-kata yang selalu diucapkannya.
Lalu suatu hal aneh mulai terjadi. Ketika itu pagi hari, kulihat dari jauh ada seseorang sedang menyapu lantai ruang tengah. Kulihat dari jauh ah Mungkin itu Ibuku. Tetapi setelah aku mendekat tak kusangka yang kulihat adalah Lik Nur (seseorang yang ku ceritakan di atas tadi dengan segala keterbatasannya). Aku hanya terdiam, dan dalam hati aku berkata “ada apakah ini?” karena selama ini yang kulihat dia tidak bisa melakukan apa-apa.
Hari berganti dan berlalu, ketika itu sore hari. Aku selesai makan dan mau meletakkan piring ke tempat cuci piring. Dan hal aneh itu terjadi lagi. Kulihat Lik Nur sedang mencucui gelas dan piring. Aku merasakan hal-hal yang aneh belakangan. Dan keesokan harinya lagi dia sudah bisa makan sendiri dan kulihat dia makan dengan lahap tetapi agak sedikit susah melakukan gerakan. Dan hal itu mulai terjadi terus menerus dan sampai sekarang ini
Dari kisah hidup Lik’ku di atas tadi yang semula ia selalu berkata AKU GAK ISO dan LIK’E GAK ISO LE…LE… dan ternyata kalau ada tekat yang kuat semuanya bisa dilakukan. Dengan semangat, dengan kerja keras dan dengan ketegaran hati dia bisa melakukan sebuah perbuatan yang bisa merubah semuanya.
“Dan dari hal itu aku bisa melakukan sebuah perubahan besar dalam hidupku. Yaitu ketika aku Ujian nasional SMP aku tidak minta bocoran.”

Minggu, 25 Oktober 2009

Riwayat Raja DAVID

Daud menurut pandangan Yahudi dan Kristen

Daud dilahirkan di Betlehem, Efrata, di daerah yang bernama Yudea (1 Samuel 16). Ayahnya bernama Isai dan masa remajanya dilewatinya sebagai seorang gembala. Suatu kali, ketika sedang menggembalakan dombanya, Daud diperintahkan ayahnya mengantarkan bekal makanan kepada kakak-kakaknya yang sedang berhadap-hadapan dengan tentara-tentara Filistin.

Membunuh Goliat

Tiba di medan pertempuran, Daud bangkit amarahnya ketika mendengar Tuhannya dihujat oleh tentara Filistin. Mereka menantang siapapun juga untuk maju berperang melawan Goliat, salah seorang anggota pasukan Filistin yang terkenal sangat besar tubuhnya. Daud semakin menjadi-jadi amarahnya ketika tahu bahwa tak seorangpun di antara tentara Israel yang berani maju menjawab tantangan Goliat. Akhirnya Daud merelakan diri mau bertempur dengan hanya menggunakan umban dan beberapa butir batu. Goliat mati terkena lemparan umban dan Daud menjadi pahlawan Israel.

Menjadi Raja

Kemenangan Daud membuat ia dipuja-puja sebagai pahlawan. Hal ini membangkitkan rasa iri dan dengki pada diri Saul, raja Israel yang pertama. Akhirnya Allah tidak lagi berkenan atas Saul dan Daud pun menggantikannya menjadi raja Israel yang kedua.

Meskipun demikian, hubungan Daud dengan Saul boleh dikatakan istimewa. Daud seringkali diundang untuk bermain kecapi di istana Saul. Setelah kemenangannya atas Goliat, Daud menikahi Mikhal, anak perempuan Saul. Dan Yonatan, anak laki-laki Saul, adalah sahabat karib Daud.

Dosa Daud

Kitab Suci Ibrani dan Kristen tidak melihat Daud sebagai tokoh yang serba sempurna, karena ternyata ia pun pernah terjatuh ke dalam dosa. Suatu hari Daud sedang berjalan-jalan di atap istananya. Dari atas ia melihat Batsyeba yang cantik jelita. Sayang sekali ternyata Batsyeba adalah istri Uria, panglima perang Daud sendiri. Dengan berbagai tipu muslihat Daud akhirnya berhasil menyingkirkan Uria, dan ia pun memperistri Batsyeba. Namun Allah mengetahui kebusukan Daud, dan melalui Nabi Natan, Allah menegur Daud. Daud menyesali dosa-dosanya (2 Samuel 12:1-25).

Keluarga Daud

Dari Batsyeba Daud mendapatkan seorang anak yang dinamainya Salomo yang kelak menggantikannya sebagai raja Israel yang ketiga. Daud mempunyai sejumlah anak lainnya. Antara lain adalah Absalom, seorang pemuda yang sangat tampan, yang sangat disayangi oleh Daud. Suatu kali Amnon, anak sulung Daud, memperkosa Tamar, adik perempuan Absalom. Absalom sangat marah. Dua tahun kemudian ia membalas dendam dengan menyuruh anak buahnya membunuh Amnon. Daud marah karena Amnon dibunuh, namun kemudian ia mengampuni Absalom (2 Samuel 13:23-29; 14:1-33).

Belakangan Absalom mengadakan pemberontakan terhadap Daud. Dalam pemberontakan ini Absalom mati dibunuh oleh Yoab, panglima Daud (2 Samuel 18:1-18).

Mazmur Daud

Menurut tradisi Kitab Mazmur (Zabur dalam Islam) disebut sebagai karangan Daud. Kitab ini berisi berjenis-jenis puisi berupa doa, nyanyian pujian, ratapan, doa penyesalan, dll.